Pages

Jumat, 25 April 2014

INFLUENZA


Definisi
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam , menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang non produktif. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Jenis-Jenis virus influenza
  • Influenzavirus A
  • Influenzavirus B
  • Influenzavirus C

Virus influenza A

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia.
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini.[22] Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah:
·         Flu Babi  Pengertian Flu babi (Swine Influenza) adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik. Struktur virus Flu Babi

 Penyebaran virus flu babi Rute utama penularan adalah melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Ini kontak dekat sangat umum selama transportasi hewan. Pentransferan virus antara babi yang satu dengan yang lainnya mungkin terjadi baik oleh babi, menyentuh hidung, atau melalui lendir kering. Virus ini biasanya menyebar dengan cepat melalui kawanan, menginfeksi semua babi hanya dalam beberapa hari 

·         Cara Memastikan Infeksi Flu Babi Pada Babi Virus flu babi umumnya ketika menginfeksi babi memperlihatkan gejala seperti demam, batuk(menggonggong), keluar dari hidung atau mata, bersin, kesulitan bernapas, mata merah dan berair dan penolakan untuk makan.Beberapa babi mungkin terinfeksi tapi tidak memperlihatkan tanda-tanda suspect, selain itu virus ini di temukan jarang membunuh babi dan kebanyakan wabah terjadi selama musim gugur dan musim dingin akhir seperti infeksi flu musiman pada manusia 

·        Tanda dan Gejala Menurut Pusat Pengawasan dan Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala Serikat, gejala Pencegahan Penyakit di Amerika influenza ini mirip dengan mirip dengan influenza. influenza ini influenza. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala,tubuh, kepala, panas kerongkongan, sakit pada panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah- dan muntahjuga melaporkan buang air besar muntah. muntah. 

·        Cara Pencegahan Penyebaran virus flu babi dapat dicegah dengn cara hidup sehat. Misalnya : Mencuci tangan setelah kontak dengan binatang , Mencuci tangan dengan sabun sehabis bepergian atau keluar rumah, Memasak dengan kondisi panas lebih dari 600C, Menggunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung jika Anda flu, atau berada di hewan yang flu, Sistem ventilasi yang tepat di rumah maupun kandang binatang , Melakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan 

·        Cara Penanganan Jika ada orang di sekitar kita mengalami gejala seperti disebutkan tadi, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Karena belum ada vaksin untuk penyakit yang satu ini, biasanya dokter akan memberikan infuse untuk mengganti asupan makanan. Selain itu diberi obat seperti Amantadine, Rimantadine, dan Oseltamivir. Untuk mencegah penularan virus ini, penderita akan ditempatkan di ruang khusus. 

·         Penyakit Flu Burung 

·         Flu Burung Pengertian Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus awalnya hanya menyerang burung, unggas dan kandang sapi-babi, kemudian oleh proses mutasi genetik juga menyerang manusia. Flu burung disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H5N1. Bentuk virus Flu Burung 

·        Proses penularan kepada manusia Unggas yang terinfeksi, mengeluarkan lendir dari mulut atau hidung atau kotorannya. Unggas-unggas yang lain rentan terkena kontaminasi karena pada umumnya ungags hidup berkelompok, sehingga sangat mudah untuk menularkan dari satu ke yang lain. Penularan dari unggas ke manusia terjadi lewat kontak air liur dan kotoran unggas. Kontak itu terjadi lewat sentuhan langsung atau juga melalui kendaraan yang mengangkut hewan-hewan itu. Juga termasuk kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, sepatu para peternak. Unggas yang sudah dimasak tidak akan menularkan flu burung ke manusia sebab virus itu akan mati dengan pemanasan 80° lebih dari satu menit. 

·        Ciri-Ciri Manusia yang Terkena Flu Burung Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) Sakit kepala, Batuk-pilek, Sakit tenggorokan, Nyeri otot, Lemas, Tidak nafsu makan, Muntah, Nyeri perut, Nyeri sendi, Infeksi selaput mata (conjunctivitis) 

·         Ciri-Ciri Unggas yang Terkena Flu Burung Mata menjadi putih (pada unggas / itik) Nafsu makan berkurang Lemas, kejang, jengger yang bengkak dan biru Leher terputar Bintik-bintik perdarahan di kaki Keluar cairan jernih sampai kental di mata, hidung dan mulut ,Mencret yang berlebihan , Gangguan pernafasan ,Kematian. 

·        Cara Pencegahan Flu Burung  Hindari berkunjung ke tempat peternakan/pemotongan/penjualan unggas. Hindari memelihara burung/unggas dekat rumah tinggal Sering mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic Masak daging/telur unggas sampai suhu mencapai 80 derajat Celsius, minimal 1 menit. Jalankan pola hidup sehat supaya daya tahan tubuh kuat Vaksinasi Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun jeroannya. Apabila muncul gejala-gejala yang menyerupai gejala terjangkitnya virus flu burung, harap langung dibawa ke rumah sakit terdekat dan terpercaya untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. 

·        Cara Pengobatan Flu Burung  Obat untuk menghilangkan gejala/simptomatis yaitu menurunkan demam, nyeri, batuk, pilek  Obat antivirus yaitu Oseltamivir (Tamiflu) adalah sebuah obat antiviral, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influensa A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung. Oseltamivir dikembangkan oleh Gilead Sciences dan saat ini dijual oleh Roche dengan merek dagang Tamiflu.Zanamivir.

Virus influenza B

Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe Adan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B.Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin.Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat pandemi influenza B tidak terjadi.

Virus influenza C

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak.
Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di lingkungan masyarakat. Walaupun ringan penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Jugas pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau gangguan  metabolic endokrin dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal sebagai tidak berbahaya ini. Salah satu komplikasi yang serius ada pneumonia bacterial. Serangan penyakit ini tercatat paling tinggi pada musim dingin di Negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di Negara tropic.
Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda pandemic oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemic ini dapat mencapai puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi daripada angka-angka pada keadaan non epidemic.
Reservoir penyakit influenza adalah manusia sendiri. DIduga bahwa reservoir hewan seperti babi, kuda dan burung memegang peran penting sebagai penyebab terjadinya strain virus influenza yang baru, karena terjadinya rekombinasi gen dengan strain-strain virus lain yang berasal dari manusia. Bebek pada saat ini sudah dipastikan dapat dihinggapi oleh semua serotype utama virus influenza tipe A yang total berjumlah30 buah serotype. Penyebaran ini adalah melalui media tetesan air ( droplet ) pada waktu batuk dan melalui partikel yang berasal dari secret hidung atau tenggorok yang melayang di udara ( airborne ) terutama di ruangan-ruangan yang tertutup dan sesak dipenuhi manusia. influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi


Etiologi
            Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B, dan C. ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemic. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemic. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenitasnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA dan berdasarkan namanya sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau musin.
Struktur antigenic virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama berupa : antigen S ( atau soluble antigen ) , hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S yang merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus. Neuramidase juga menonjol keluar dari selubung  virus dan hanya memegang peran yang minim pada imunitas. Selubung inti virus berlapis matriks protein sebelah dalam dan membrane lemak di sebelah luarnya.
Patogenesis
                        Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10 virus/droplet, maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus.  Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi. Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain. Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi tidak sehebat efek pirogen lipopoli-sakarida kuman Gram-negatif (-). Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari (rata-rata dua hari).  Pada orang dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini.  Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari dan anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini.  Para penderita imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan.
            Pada avian influenza (AI) juga terjadi penularan melalui droplet, dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. Replikasi  virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu 10 jam singkat virus dapat menyebar ke sel-sel di dekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.

Diagnosis
Diagnosis pasti penyakit influenza dapat diperoleh melalui isolasi virus maupun melalui pemeriksaan serologis. Untuk mengisolasi virus diperlukan usap tenggorok atau usap hidung dan harus diperoleh sedini mungkin biasanya pada hari-hari pertama sakit. Diagnosis serologis dapat diperoleh melalui uji fiksasi komplemen atau inhibisi hemaglutinasi. Akan dapat ditunjukkan kenaikan titer sebanyak 4 kali antara serum pertama dengan serum konvalesen atau satu titer tunggal yang tinggi. Pada saat ini antiinfluenza igM juga digunakan di beberapa tempat. Diagnosis cepat lainnya dapat juga diperoleh dengan pemeriksaan antibody fluoresen yang khusus tersedia untuk tipe virus influenza A. PCR dan RT-PCR sangat berguna untuk diagnosa cepat virus lainnya yang dapat pula menyerang saluran nafas antara lain adeno-virus, parainfluenza virus, rinovirus, respiratory syncytial virus, cytomegalovirus dan enterovirus. Keterlibatan berbagai jenis virus ini dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan serologis atau dengan isolasi langsung.

Penatalaksanaan
Medikamentosa Pasien dapat diobati secara simtomatik. Obat oseltamivir 2x75 mg sehari selama 5 hari akan memperpendek masa sakit dan mengurangi keperluan tambah antimikroba untuk infeksi bakteri sekunder. Zanavimir dapat diberikan local secara inhalasi, makin cepat obat diberikan makin baik. Untuk kasus dengan komplikasi yang sebelumnya mungkin menderita bronchitis kronik, gangguan jantung atau penyakit ginjal dapat diberikan antibiotic. Penderita dengan bronkopnumonia sekunder memerlukan oksigen. Pneumonia stafilokokus sekunder harus diberantas dengan antibiotika yang tahan beta-laktamase dan kortikosteroid dalam dosis tinggi.
Non-medikamentosa yaitu dengan pemberian makanan dan minuman yang bergizi. Bila perlu, konsumsi supplemen vitamin untuk memenuhi kebutuhan tubuh, serta istirahat yang cukup. Minum cairan yang cukup seperti air putih, sari buah, atau minuman hangat lainnya dapat membantu mempermudah pengeluaran lendir di saluran nafas.

Pencegahan
Infeksi dengan virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah, sehingga seorang masih mungkin diserang berulang kali dengan galur (strain) virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekekabalan yang diperoleh melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%. Vaksin influenza mengandung virus subtype A dan B saja karena subtype C tidak berbahaya. Diberikan 0,5 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini dapat mencegah terjadinya mixing dengan virus sangat pathogen H5N1 yang dikenal sebagai penyakit avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine ( live attenunatted influenza vaccine ) dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50tahun dan tidak sedang hamil. Vaksinasi perlu diberikan 3 sampai 4 minggu sebelum terserang influenza. Karena terjadi perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dam vaksinasi dianjurkan hanya untuk beberapa golongan masyarakat tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dengan kemungkinan komplikasi yang fatal. Infeksi virus influenza sebelumnya akan memberikan kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, maka anti gen pada virus influenza akan berubah, sehingga seorang masih mungkin diserang berulang kali dengan strain-strain virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekebalan yang didapat melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%. Vaksinasi diberikan 3 atau 4 minggu sebelum terserang influenza. Golongan yang memerlukan vaksin antara lain penderita dengan penyakit kardiorespiretorik  yang kronik, penderita dengan gangguan metabolik endokrin, dan pada penderita usia lanjut. Pencegahan dengan kemoprofilaksis untuk mereka yang tidak dapat diberikan vaksinasi karena menderita alergi terhadap protein dalam telur dapat diusahakan dengan pemberian amantadin HCl 100 mg 2 kali sehari. Meluasnya penyebaran penyakit ini dalam masyarakat dapat dicegah dengan meningkatkan tingkah laku higienik perorangan.

Referensi : 
Buku ajar , Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jilid III Edisi IV

0 komentar:

Posting Komentar


Jumat, 25 April 2014

INFLUENZA


Definisi
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam , menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang non produktif. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Jenis-Jenis virus influenza
  • Influenzavirus A
  • Influenzavirus B
  • Influenzavirus C

Virus influenza A

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia.
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini.[22] Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah:
·         Flu Babi  Pengertian Flu babi (Swine Influenza) adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik. Struktur virus Flu Babi

 Penyebaran virus flu babi Rute utama penularan adalah melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Ini kontak dekat sangat umum selama transportasi hewan. Pentransferan virus antara babi yang satu dengan yang lainnya mungkin terjadi baik oleh babi, menyentuh hidung, atau melalui lendir kering. Virus ini biasanya menyebar dengan cepat melalui kawanan, menginfeksi semua babi hanya dalam beberapa hari 

·         Cara Memastikan Infeksi Flu Babi Pada Babi Virus flu babi umumnya ketika menginfeksi babi memperlihatkan gejala seperti demam, batuk(menggonggong), keluar dari hidung atau mata, bersin, kesulitan bernapas, mata merah dan berair dan penolakan untuk makan.Beberapa babi mungkin terinfeksi tapi tidak memperlihatkan tanda-tanda suspect, selain itu virus ini di temukan jarang membunuh babi dan kebanyakan wabah terjadi selama musim gugur dan musim dingin akhir seperti infeksi flu musiman pada manusia 

·        Tanda dan Gejala Menurut Pusat Pengawasan dan Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala Serikat, gejala Pencegahan Penyakit di Amerika influenza ini mirip dengan mirip dengan influenza. influenza ini influenza. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala,tubuh, kepala, panas kerongkongan, sakit pada panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah- dan muntahjuga melaporkan buang air besar muntah. muntah. 

·        Cara Pencegahan Penyebaran virus flu babi dapat dicegah dengn cara hidup sehat. Misalnya : Mencuci tangan setelah kontak dengan binatang , Mencuci tangan dengan sabun sehabis bepergian atau keluar rumah, Memasak dengan kondisi panas lebih dari 600C, Menggunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung jika Anda flu, atau berada di hewan yang flu, Sistem ventilasi yang tepat di rumah maupun kandang binatang , Melakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan 

·        Cara Penanganan Jika ada orang di sekitar kita mengalami gejala seperti disebutkan tadi, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Karena belum ada vaksin untuk penyakit yang satu ini, biasanya dokter akan memberikan infuse untuk mengganti asupan makanan. Selain itu diberi obat seperti Amantadine, Rimantadine, dan Oseltamivir. Untuk mencegah penularan virus ini, penderita akan ditempatkan di ruang khusus. 

·         Penyakit Flu Burung 

·         Flu Burung Pengertian Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus awalnya hanya menyerang burung, unggas dan kandang sapi-babi, kemudian oleh proses mutasi genetik juga menyerang manusia. Flu burung disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H5N1. Bentuk virus Flu Burung 

·        Proses penularan kepada manusia Unggas yang terinfeksi, mengeluarkan lendir dari mulut atau hidung atau kotorannya. Unggas-unggas yang lain rentan terkena kontaminasi karena pada umumnya ungags hidup berkelompok, sehingga sangat mudah untuk menularkan dari satu ke yang lain. Penularan dari unggas ke manusia terjadi lewat kontak air liur dan kotoran unggas. Kontak itu terjadi lewat sentuhan langsung atau juga melalui kendaraan yang mengangkut hewan-hewan itu. Juga termasuk kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, sepatu para peternak. Unggas yang sudah dimasak tidak akan menularkan flu burung ke manusia sebab virus itu akan mati dengan pemanasan 80° lebih dari satu menit. 

·        Ciri-Ciri Manusia yang Terkena Flu Burung Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) Sakit kepala, Batuk-pilek, Sakit tenggorokan, Nyeri otot, Lemas, Tidak nafsu makan, Muntah, Nyeri perut, Nyeri sendi, Infeksi selaput mata (conjunctivitis) 

·         Ciri-Ciri Unggas yang Terkena Flu Burung Mata menjadi putih (pada unggas / itik) Nafsu makan berkurang Lemas, kejang, jengger yang bengkak dan biru Leher terputar Bintik-bintik perdarahan di kaki Keluar cairan jernih sampai kental di mata, hidung dan mulut ,Mencret yang berlebihan , Gangguan pernafasan ,Kematian. 

·        Cara Pencegahan Flu Burung  Hindari berkunjung ke tempat peternakan/pemotongan/penjualan unggas. Hindari memelihara burung/unggas dekat rumah tinggal Sering mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic Masak daging/telur unggas sampai suhu mencapai 80 derajat Celsius, minimal 1 menit. Jalankan pola hidup sehat supaya daya tahan tubuh kuat Vaksinasi Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun jeroannya. Apabila muncul gejala-gejala yang menyerupai gejala terjangkitnya virus flu burung, harap langung dibawa ke rumah sakit terdekat dan terpercaya untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. 

·        Cara Pengobatan Flu Burung  Obat untuk menghilangkan gejala/simptomatis yaitu menurunkan demam, nyeri, batuk, pilek  Obat antivirus yaitu Oseltamivir (Tamiflu) adalah sebuah obat antiviral, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influensa A dan B, dan banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung. Oseltamivir dikembangkan oleh Gilead Sciences dan saat ini dijual oleh Roche dengan merek dagang Tamiflu.Zanamivir.

Virus influenza B

Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe Adan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B.Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin.Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat pandemi influenza B tidak terjadi.

Virus influenza C

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak.
Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di lingkungan masyarakat. Walaupun ringan penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Jugas pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau gangguan  metabolic endokrin dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal sebagai tidak berbahaya ini. Salah satu komplikasi yang serius ada pneumonia bacterial. Serangan penyakit ini tercatat paling tinggi pada musim dingin di Negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di Negara tropic.
Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda pandemic oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemic ini dapat mencapai puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi daripada angka-angka pada keadaan non epidemic.
Reservoir penyakit influenza adalah manusia sendiri. DIduga bahwa reservoir hewan seperti babi, kuda dan burung memegang peran penting sebagai penyebab terjadinya strain virus influenza yang baru, karena terjadinya rekombinasi gen dengan strain-strain virus lain yang berasal dari manusia. Bebek pada saat ini sudah dipastikan dapat dihinggapi oleh semua serotype utama virus influenza tipe A yang total berjumlah30 buah serotype. Penyebaran ini adalah melalui media tetesan air ( droplet ) pada waktu batuk dan melalui partikel yang berasal dari secret hidung atau tenggorok yang melayang di udara ( airborne ) terutama di ruangan-ruangan yang tertutup dan sesak dipenuhi manusia. influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi


Etiologi
            Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B, dan C. ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemic. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemic. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenitasnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA dan berdasarkan namanya sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau musin.
Struktur antigenic virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama berupa : antigen S ( atau soluble antigen ) , hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S yang merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus. Neuramidase juga menonjol keluar dari selubung  virus dan hanya memegang peran yang minim pada imunitas. Selubung inti virus berlapis matriks protein sebelah dalam dan membrane lemak di sebelah luarnya.
Patogenesis
                        Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10 virus/droplet, maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus.  Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi. Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain. Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi tidak sehebat efek pirogen lipopoli-sakarida kuman Gram-negatif (-). Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari (rata-rata dua hari).  Pada orang dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini.  Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari dan anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini.  Para penderita imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan.
            Pada avian influenza (AI) juga terjadi penularan melalui droplet, dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. Replikasi  virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu 10 jam singkat virus dapat menyebar ke sel-sel di dekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.

Diagnosis
Diagnosis pasti penyakit influenza dapat diperoleh melalui isolasi virus maupun melalui pemeriksaan serologis. Untuk mengisolasi virus diperlukan usap tenggorok atau usap hidung dan harus diperoleh sedini mungkin biasanya pada hari-hari pertama sakit. Diagnosis serologis dapat diperoleh melalui uji fiksasi komplemen atau inhibisi hemaglutinasi. Akan dapat ditunjukkan kenaikan titer sebanyak 4 kali antara serum pertama dengan serum konvalesen atau satu titer tunggal yang tinggi. Pada saat ini antiinfluenza igM juga digunakan di beberapa tempat. Diagnosis cepat lainnya dapat juga diperoleh dengan pemeriksaan antibody fluoresen yang khusus tersedia untuk tipe virus influenza A. PCR dan RT-PCR sangat berguna untuk diagnosa cepat virus lainnya yang dapat pula menyerang saluran nafas antara lain adeno-virus, parainfluenza virus, rinovirus, respiratory syncytial virus, cytomegalovirus dan enterovirus. Keterlibatan berbagai jenis virus ini dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan serologis atau dengan isolasi langsung.

Penatalaksanaan
Medikamentosa Pasien dapat diobati secara simtomatik. Obat oseltamivir 2x75 mg sehari selama 5 hari akan memperpendek masa sakit dan mengurangi keperluan tambah antimikroba untuk infeksi bakteri sekunder. Zanavimir dapat diberikan local secara inhalasi, makin cepat obat diberikan makin baik. Untuk kasus dengan komplikasi yang sebelumnya mungkin menderita bronchitis kronik, gangguan jantung atau penyakit ginjal dapat diberikan antibiotic. Penderita dengan bronkopnumonia sekunder memerlukan oksigen. Pneumonia stafilokokus sekunder harus diberantas dengan antibiotika yang tahan beta-laktamase dan kortikosteroid dalam dosis tinggi.
Non-medikamentosa yaitu dengan pemberian makanan dan minuman yang bergizi. Bila perlu, konsumsi supplemen vitamin untuk memenuhi kebutuhan tubuh, serta istirahat yang cukup. Minum cairan yang cukup seperti air putih, sari buah, atau minuman hangat lainnya dapat membantu mempermudah pengeluaran lendir di saluran nafas.

Pencegahan
Infeksi dengan virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah, sehingga seorang masih mungkin diserang berulang kali dengan galur (strain) virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekekabalan yang diperoleh melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%. Vaksin influenza mengandung virus subtype A dan B saja karena subtype C tidak berbahaya. Diberikan 0,5 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini dapat mencegah terjadinya mixing dengan virus sangat pathogen H5N1 yang dikenal sebagai penyakit avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine ( live attenunatted influenza vaccine ) dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50tahun dan tidak sedang hamil. Vaksinasi perlu diberikan 3 sampai 4 minggu sebelum terserang influenza. Karena terjadi perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dam vaksinasi dianjurkan hanya untuk beberapa golongan masyarakat tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dengan kemungkinan komplikasi yang fatal. Infeksi virus influenza sebelumnya akan memberikan kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, maka anti gen pada virus influenza akan berubah, sehingga seorang masih mungkin diserang berulang kali dengan strain-strain virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekebalan yang didapat melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%. Vaksinasi diberikan 3 atau 4 minggu sebelum terserang influenza. Golongan yang memerlukan vaksin antara lain penderita dengan penyakit kardiorespiretorik  yang kronik, penderita dengan gangguan metabolik endokrin, dan pada penderita usia lanjut. Pencegahan dengan kemoprofilaksis untuk mereka yang tidak dapat diberikan vaksinasi karena menderita alergi terhadap protein dalam telur dapat diusahakan dengan pemberian amantadin HCl 100 mg 2 kali sehari. Meluasnya penyebaran penyakit ini dalam masyarakat dapat dicegah dengan meningkatkan tingkah laku higienik perorangan.

Referensi : 
Buku ajar , Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jilid III Edisi IV

0 komentar:

Posting Komentar