Pages

Senin, 28 Maret 2011

PARADIGMA POLA PIKIR ORANG INDON

PARADIGMA ialah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
Pembukaan
Sekolah Tinggi > Pinter > Cari Kerja > Kerja > Nikah > Ortu Seneng > Punya anak > Mati
Harus Diperhatikan
1.     Ini gak lagi ngomongin masalah agama! jadi jangan komentar menyangkut pautkan dengan hal itu yang masih komentar gitu juga = INDON
2.    Gak suka jangan baca! Jangan jadi orang yang gak suka tapi baca, lalu menghina
3.    Jangan Baca setengah setengah! Itu akan menyebabkan salah paham
4.    Jangan komen dulu! diperkenankan komen setelah waktu semalam dari lo membaca note ini
✿ Bagian Pertama
- berapa banyak orang berpendidikan tinggi yang sekarang masih menganggur banting tulang nyari kerjaan?
 - orang berbondong-bondong menuju pendidikan yang tinggi hanya untuk menyerahkan kemampuannya untuk si bos?  - berapa banyak sarjana pertanian yang berprofesi sebagai pegawai bank?  - berapa banyak anak sma jurusan ipa kuliahnya di fakultas ekonomi atau mungkin hukum.  - mungkin keanehan dunia pendidikan kita dimulai karena paradigma lama, alias petuah leluhur kita yang dulu dijajah kompeni.
''nak, belajar yang pinter,,, biar nanti gampang cari kerja''
 dari kalimat tadi, ada dua tujuan yang bisa kita tangkap jelas:
1. belajar biar pinter   2. gampang cari kerja
hal ini jelas-jelas paradigma yang dibangun kaum penjajah biar kita bisa dimanfaatkan dengan mudah. Agar orang yang pinter pinter mencari kerja bukannya membuat lapangan pekerjaan. kalau emang tujuannya anda mau cari kerja, ntar kalau mau lanjut sekolah, jangan masuk SMA, pilih aja SMK. kalau tujuan anda sekolah mau jadi ilmuwan, baru silahkan masuk SMA. pilih jurusan yang emang anda suka, jangan lagi berpatokan dengan patokan yang konyol bahwa kalau jurusan IPA buat yang pinter, IPS buat yang bodo. saatnya kita tahu esensi pendidikan yang kita jalani saat ini, jangan sampai kita hanya menghambur-hamburkan uang untuk mengejar embel-embel SBI (Sekolah berstandar Internasional), atau goodwill suatu universitas (yang penting UI/UGM/ITB), bukan itu esensi pendidikan.
Cara belajar paling efektif adalah: Bekerja sambil belajar
betapa banyak mahasiswa yang malas kalau suruh belajar? itu karena ga ada motivasi lain untuk belajar, kecuali untuk lulus ujian. lihat bedanya, seorang pegawai swasta yang sangat antusias dalam mengikuti kursus brevet pajak walaupun begitu banyak aturan pasal-pasal dan tarifnya. mereka sangat antusias karena mereka merasa BUTUH pelajaran itu untuk kehidupannya. kehidupan nyata-nya. tapi kalau bekerja dulu sambil belajar, mana ada perusahaan yang mau nerima pegawai yang belum tahu apa-apa, dan baru mau belajar nanti kalau dah kerja? hanya ada satu perusahaan yang mau nerima orang-orang kaya gitu.                         yaitu perusahaanmu sendiri.
✿ Bagian Kedua
nah, jadi harusnya apa donk yang dipelajari di sekolah biar nyambung dengan dunia nyata? buang paradigma SEKOLAH TEMPAT MENIMBA ILMU. Sekolah seharusnya tidak hanya untuk menimba ilmu, tapi juga membangun sikap dan prilaku siswanya. mungkin akan lebih bijak jika sekolah SD tidak perlu memberikan pelajaran susunan pemerintahan, hukum dan kewarganegaraan. cukuplah mengenalkan siapa presiden kita yang harus kita hormati, menyanyikan lagu-lagu nasioanal, memainkan alat-alat musik tradisional. alangkah bijaksana jika SD hanya mengajarkan hal-hal yang nyata-nyata dibutuhkan untuk anak-anak seusianya, mereka butuh bermain, butuh berinteraksi dengan teman-temannya. mereka tidak membutuhkan les matematika, les bhs inggris, dan les-les lainnya. biarkan si anak mengutarakan kenginginannya, kesukaannya, berikan waktu yang cukup untuk mereka melakukan hobinya.sediakan ilmu-ilmu yang mereka butuhkan, yang mereka tanyakan kepada gurunya. pertanyaan yang mereka dapatkan sendiri dari observasi sederhana dalam kehidupan mereka di rumah, bersama teman di lingkungannya, ataupun di lingkungan sekolahnya,, jadikan sekolah tempat yang menyenangkan untuk berinteraksi, mencari dan menggali ilmu. bukan menjadikan sekolah sebagai tempat untuk membuang uang, tenaga pikiran, hanya untuk mencari titel bekal mancari pekerjaan.
  
Bagian Ketiga
hidup itu ga perlu diawali dengan harus pinter.... kenapa orang harus pinter klo ujung-ujungnya jadi pengangguran. kenapa harus pinter klo ujung-ujungnya ga bisa memberikan manfaat buat orang banyak.
kenapa harus pinter klo cuma buat membodohi orang lain??? 
pinter buat sendiri??? egois banget!!
trus apa iya orang kerja harus pinter? 
nyapu jalanan kerja kan? apa harus pinter?
mo kerja yang kaya apa? jadi bos? emang harus pinter?
yang gue tau klo mo jadi bos tuh.... yang penting dihormati sama bawahan, bos tapi isinya dicela terus sama bawahan, sok pinter! itu yang namanya bos? biar dihormati ga harus pinter !! orang dihormati tuh kalau dia juga menghormati.
dia cerdas, penuh kreatifitas, inovasi, apapun masalah yang ada dari bawahan, bisa dia pecahkan dengan bahasa sederhana, ga pake bahasa yang tinggi-tinggi, itu bukan bahasa bawahan.
kenapa orang klo denger kata kerja pasti ingetnya karyawan/ bos perusahaan haahh !!! itu satu dari ribuan macam pekerjaan!!!
✿ Bagian Keempat
saya bingung,
Nabi Muhammad nyontohinnya kalau ga jadi PEMIMPIN AGAMA, PEDAGANG YANG JUJUR, ya PEMIMPIN NEGARA.
tapi kok cita-cita saya jadi buruh? yang namanya bos juga buruh perusahaan kan?
trus sebenernya saya hidup itu nyontoh siapa????
kenapa saya ga pengen jadi ALIM ULAMA aja? kenapa saya ga pengen jadi PRESIDEN aja? hah? apalagi jadi PEDAGANG yang jujur. modal aja ga ada. f*ck kalau bilang modal ga ada!!! punya otak kanan, penuh akal,inovasi, kreatifitas, masa itu bukan modal? punya kaki dan tangan buat banting tulang, masa itu bukan modal? duit? duit tuh bukan modal! duit tuh yang dicari!!! klo duit dah ada, buat apa dijadiin modal! pake aja buat foya-foya aja!! susah susah amat.
✿ Bagian Kelima
kenapa sih hidup cuma buat sendiri? mau sepinter apa juga, kalau cuma buat sendiri percuma! sekilas pasti orang kagum kalau liat orang kuliah di luar negeri, tapi apa iya tetep kagum, klo ternyata dia kerja di luar negeri gendutin perut sendiri perut anak istrinya doang yang ada tinggal caci maki! pinter tapi ga berguna buat masyarakat! sekilas, pasti ngerasa kasian liat orang cuma ijasah smk tapi apa masih pantas kasihan? ternyata dia dah punya ratusan pegawai yang ada cuma decak kagum, salut. meski bodo dia berguna bagi masyarakat so.... saya bingung lagi serasa orang paling TOLOL. klo bisa dikagumi tanpa harus pinter kanapa harus pinter????
✿ Bagian Keenam
so, masih bangga dengan pendidikan tinggi??? jaman dulu it's okay! tapi sekarang pendidikan tinggi bukan sebuah kebanggaan!! dulu sedikit banget orang yang berpendidikan tinggi makanya klo berpendidikan tinggi, bangganya setengah mati itu dulu, jaman remajanya orang tua kita!! sekarang yang patut dibanggakan bukan pendidikan yang tinggi, tapi seberapa bermanfaatnya kita buat orang banyak. sekarang jarang ada orang yang bermanfaat buat orang banyak sekarang isinya cuma berlomba ngisi kantong sendiri buat anak istri cuma berlomba mbaca buku yang banyak biar nilainya bagus. kebanyakan sekarang, orang berusaha untuk bermanfaat buat orang banyak, klo dah bau tanah doank! belagak waqaf masjid buat amal jariyah, padahal masjid dah banyak sekarang. sampe bingung yang mau solat milih masjidnya, akhirnya pilih solat di rumah kalau mau amal jariyah, buka lapangan pekerjaan, walopun dah mati, klo usaha masih jalan amalnya masih tetep ngalirkan? terus memberi nafkah untuk orang banyak. lihat bill gates, om bob sadino, apa yang dibanggakan dari mereka?
 pinter? ga kok... sekolahnya pada ga tamat.
yang dibanggakan dari mereka, betapa hebatnya menfaat yang dia berikan buat orang lain, tapi pendapat itu tidak sepenuhnya salah. tapi.... pendidikan yang tinggi dapat membantu kita untuk memberikan manfaat yang lebih pada orang lain. semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pul.a pengetahuan yang dapat kita bagi.
see? jaman sekarang orang lebih kagum kalo liat orang yang bisa memberikan manfaat buat orang banyak..
so, kenapa kita ga berusaha bermanfaat buat orang banyak aja? ga usah capek-capek berusaha buat jadi pinter?
EDITED BY,
DIAS RAHMAWATI

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantaf...... gua suka gaya loe........
...
1 dan nol nya atur sendiri............ buat loe

Posting Komentar


Senin, 28 Maret 2011

PARADIGMA POLA PIKIR ORANG INDON

PARADIGMA ialah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
Pembukaan
Sekolah Tinggi > Pinter > Cari Kerja > Kerja > Nikah > Ortu Seneng > Punya anak > Mati
Harus Diperhatikan
1.     Ini gak lagi ngomongin masalah agama! jadi jangan komentar menyangkut pautkan dengan hal itu yang masih komentar gitu juga = INDON
2.    Gak suka jangan baca! Jangan jadi orang yang gak suka tapi baca, lalu menghina
3.    Jangan Baca setengah setengah! Itu akan menyebabkan salah paham
4.    Jangan komen dulu! diperkenankan komen setelah waktu semalam dari lo membaca note ini
✿ Bagian Pertama
- berapa banyak orang berpendidikan tinggi yang sekarang masih menganggur banting tulang nyari kerjaan?
 - orang berbondong-bondong menuju pendidikan yang tinggi hanya untuk menyerahkan kemampuannya untuk si bos?  - berapa banyak sarjana pertanian yang berprofesi sebagai pegawai bank?  - berapa banyak anak sma jurusan ipa kuliahnya di fakultas ekonomi atau mungkin hukum.  - mungkin keanehan dunia pendidikan kita dimulai karena paradigma lama, alias petuah leluhur kita yang dulu dijajah kompeni.
''nak, belajar yang pinter,,, biar nanti gampang cari kerja''
 dari kalimat tadi, ada dua tujuan yang bisa kita tangkap jelas:
1. belajar biar pinter   2. gampang cari kerja
hal ini jelas-jelas paradigma yang dibangun kaum penjajah biar kita bisa dimanfaatkan dengan mudah. Agar orang yang pinter pinter mencari kerja bukannya membuat lapangan pekerjaan. kalau emang tujuannya anda mau cari kerja, ntar kalau mau lanjut sekolah, jangan masuk SMA, pilih aja SMK. kalau tujuan anda sekolah mau jadi ilmuwan, baru silahkan masuk SMA. pilih jurusan yang emang anda suka, jangan lagi berpatokan dengan patokan yang konyol bahwa kalau jurusan IPA buat yang pinter, IPS buat yang bodo. saatnya kita tahu esensi pendidikan yang kita jalani saat ini, jangan sampai kita hanya menghambur-hamburkan uang untuk mengejar embel-embel SBI (Sekolah berstandar Internasional), atau goodwill suatu universitas (yang penting UI/UGM/ITB), bukan itu esensi pendidikan.
Cara belajar paling efektif adalah: Bekerja sambil belajar
betapa banyak mahasiswa yang malas kalau suruh belajar? itu karena ga ada motivasi lain untuk belajar, kecuali untuk lulus ujian. lihat bedanya, seorang pegawai swasta yang sangat antusias dalam mengikuti kursus brevet pajak walaupun begitu banyak aturan pasal-pasal dan tarifnya. mereka sangat antusias karena mereka merasa BUTUH pelajaran itu untuk kehidupannya. kehidupan nyata-nya. tapi kalau bekerja dulu sambil belajar, mana ada perusahaan yang mau nerima pegawai yang belum tahu apa-apa, dan baru mau belajar nanti kalau dah kerja? hanya ada satu perusahaan yang mau nerima orang-orang kaya gitu.                         yaitu perusahaanmu sendiri.
✿ Bagian Kedua
nah, jadi harusnya apa donk yang dipelajari di sekolah biar nyambung dengan dunia nyata? buang paradigma SEKOLAH TEMPAT MENIMBA ILMU. Sekolah seharusnya tidak hanya untuk menimba ilmu, tapi juga membangun sikap dan prilaku siswanya. mungkin akan lebih bijak jika sekolah SD tidak perlu memberikan pelajaran susunan pemerintahan, hukum dan kewarganegaraan. cukuplah mengenalkan siapa presiden kita yang harus kita hormati, menyanyikan lagu-lagu nasioanal, memainkan alat-alat musik tradisional. alangkah bijaksana jika SD hanya mengajarkan hal-hal yang nyata-nyata dibutuhkan untuk anak-anak seusianya, mereka butuh bermain, butuh berinteraksi dengan teman-temannya. mereka tidak membutuhkan les matematika, les bhs inggris, dan les-les lainnya. biarkan si anak mengutarakan kenginginannya, kesukaannya, berikan waktu yang cukup untuk mereka melakukan hobinya.sediakan ilmu-ilmu yang mereka butuhkan, yang mereka tanyakan kepada gurunya. pertanyaan yang mereka dapatkan sendiri dari observasi sederhana dalam kehidupan mereka di rumah, bersama teman di lingkungannya, ataupun di lingkungan sekolahnya,, jadikan sekolah tempat yang menyenangkan untuk berinteraksi, mencari dan menggali ilmu. bukan menjadikan sekolah sebagai tempat untuk membuang uang, tenaga pikiran, hanya untuk mencari titel bekal mancari pekerjaan.
  
Bagian Ketiga
hidup itu ga perlu diawali dengan harus pinter.... kenapa orang harus pinter klo ujung-ujungnya jadi pengangguran. kenapa harus pinter klo ujung-ujungnya ga bisa memberikan manfaat buat orang banyak.
kenapa harus pinter klo cuma buat membodohi orang lain??? 
pinter buat sendiri??? egois banget!!
trus apa iya orang kerja harus pinter? 
nyapu jalanan kerja kan? apa harus pinter?
mo kerja yang kaya apa? jadi bos? emang harus pinter?
yang gue tau klo mo jadi bos tuh.... yang penting dihormati sama bawahan, bos tapi isinya dicela terus sama bawahan, sok pinter! itu yang namanya bos? biar dihormati ga harus pinter !! orang dihormati tuh kalau dia juga menghormati.
dia cerdas, penuh kreatifitas, inovasi, apapun masalah yang ada dari bawahan, bisa dia pecahkan dengan bahasa sederhana, ga pake bahasa yang tinggi-tinggi, itu bukan bahasa bawahan.
kenapa orang klo denger kata kerja pasti ingetnya karyawan/ bos perusahaan haahh !!! itu satu dari ribuan macam pekerjaan!!!
✿ Bagian Keempat
saya bingung,
Nabi Muhammad nyontohinnya kalau ga jadi PEMIMPIN AGAMA, PEDAGANG YANG JUJUR, ya PEMIMPIN NEGARA.
tapi kok cita-cita saya jadi buruh? yang namanya bos juga buruh perusahaan kan?
trus sebenernya saya hidup itu nyontoh siapa????
kenapa saya ga pengen jadi ALIM ULAMA aja? kenapa saya ga pengen jadi PRESIDEN aja? hah? apalagi jadi PEDAGANG yang jujur. modal aja ga ada. f*ck kalau bilang modal ga ada!!! punya otak kanan, penuh akal,inovasi, kreatifitas, masa itu bukan modal? punya kaki dan tangan buat banting tulang, masa itu bukan modal? duit? duit tuh bukan modal! duit tuh yang dicari!!! klo duit dah ada, buat apa dijadiin modal! pake aja buat foya-foya aja!! susah susah amat.
✿ Bagian Kelima
kenapa sih hidup cuma buat sendiri? mau sepinter apa juga, kalau cuma buat sendiri percuma! sekilas pasti orang kagum kalau liat orang kuliah di luar negeri, tapi apa iya tetep kagum, klo ternyata dia kerja di luar negeri gendutin perut sendiri perut anak istrinya doang yang ada tinggal caci maki! pinter tapi ga berguna buat masyarakat! sekilas, pasti ngerasa kasian liat orang cuma ijasah smk tapi apa masih pantas kasihan? ternyata dia dah punya ratusan pegawai yang ada cuma decak kagum, salut. meski bodo dia berguna bagi masyarakat so.... saya bingung lagi serasa orang paling TOLOL. klo bisa dikagumi tanpa harus pinter kanapa harus pinter????
✿ Bagian Keenam
so, masih bangga dengan pendidikan tinggi??? jaman dulu it's okay! tapi sekarang pendidikan tinggi bukan sebuah kebanggaan!! dulu sedikit banget orang yang berpendidikan tinggi makanya klo berpendidikan tinggi, bangganya setengah mati itu dulu, jaman remajanya orang tua kita!! sekarang yang patut dibanggakan bukan pendidikan yang tinggi, tapi seberapa bermanfaatnya kita buat orang banyak. sekarang jarang ada orang yang bermanfaat buat orang banyak sekarang isinya cuma berlomba ngisi kantong sendiri buat anak istri cuma berlomba mbaca buku yang banyak biar nilainya bagus. kebanyakan sekarang, orang berusaha untuk bermanfaat buat orang banyak, klo dah bau tanah doank! belagak waqaf masjid buat amal jariyah, padahal masjid dah banyak sekarang. sampe bingung yang mau solat milih masjidnya, akhirnya pilih solat di rumah kalau mau amal jariyah, buka lapangan pekerjaan, walopun dah mati, klo usaha masih jalan amalnya masih tetep ngalirkan? terus memberi nafkah untuk orang banyak. lihat bill gates, om bob sadino, apa yang dibanggakan dari mereka?
 pinter? ga kok... sekolahnya pada ga tamat.
yang dibanggakan dari mereka, betapa hebatnya menfaat yang dia berikan buat orang lain, tapi pendapat itu tidak sepenuhnya salah. tapi.... pendidikan yang tinggi dapat membantu kita untuk memberikan manfaat yang lebih pada orang lain. semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pul.a pengetahuan yang dapat kita bagi.
see? jaman sekarang orang lebih kagum kalo liat orang yang bisa memberikan manfaat buat orang banyak..
so, kenapa kita ga berusaha bermanfaat buat orang banyak aja? ga usah capek-capek berusaha buat jadi pinter?
EDITED BY,
DIAS RAHMAWATI

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantaf...... gua suka gaya loe........
...
1 dan nol nya atur sendiri............ buat loe

Posting Komentar